Minggu, 26 April 2015

Mengajak si kecil menJelajah Rasa

Memasak bersama si kecil
Momen memasak khususnya praktik membuat kue selalu membawa kesan tersendiri untuk saya. Bisa di bilang saya pemula di dunia dapur, baru mulai praktik beragam macam kue dan masakan  sejak memutuskan kerja di rumah. Alasan ingin bisa masak simple, ingin membuat keluarga senang dan sehat dengan cara hemat, singkatnya memasak adalah salah satu bentuk Curahatan Rasa sayang saya untuk keluarga.

Saya  selalu melibatkan anak-anak saat memasak terutama saat membuat kue, karena itu cara mengisi waktu mereka dengan bermain sambil belajar. Mereka pun sangat senang dan antusias. Tapi saya bukan mama sempurna dan super sabar, jadi walaupun tahu resikonya melibatkan anak-anak  jadi  berantakan dan  kotor,  kadang mengeluh capek dan kesal. 

Pelan-pelan, De


Bermain sambil belajar
Kaka paling suka mengayak tepung dan selalu memasukkan telapak tangannya ke tepung lalu menepuk-nepuk tangannya,  padahal sudah saya larang berkali-kali. Kakak selalu menunggu-nunggu  potongan coklat yang akan di lelehkan  dan  mencolek lelehannya. Khalif selalu mencolek semua bahan dan mencicipinya. Ehm, mungkin itu caranya menJelajah Rasa. Berarti secara  tidak langsung saya sudah menstimulasi lidahnya, menjadi kenal beragam rasa.

Aku gambar di atas tepung ya, Ma

Melibatkan anak-anak dalam memasak selain memberi kesempatan untuk menJelajah Rasa, juga menstimulasi banyak hal. Psikososialnya pun terstimulasi karena masakan yang di buat sebaiknya membuat orang yang memakannya senang dan bahwa memasak adalah salah satu bentuk Curahatan Rasa sayang untuk anggota keluarga lain.

Mengenal  satuan berat
Alasan kenapa saya tidak menunggu mereka tidur siang untuk praktik membuat kue, karena saat mereka tidur adalah waktunya saya me time; duduk manis depan laptop untuk ngeblog, buka sosial media atau mengerjakan pesanan tulisan heuheu.

Produk dari koepoe-koepoe adalah salah satu pelengkap bahan membuat kue yang selalu saya gunakan, diantaranya soda kue, baking powder, vanili dan pewarna. 

Salah cemilan favorit anak-anak adalah kue lumpur, beberapa waktu lalu mencoba kue lumpur dengan varian jagung, resepnya sudah saya post di blog ini. Pilihan membuat kue lumpur jagung bukan tanpa alasan lho, tapi mengenalkan mereka pada beragam rasa dan mereka jadi tahu jika jagung tak sebatas untuk di masak dengan sayuran. 

Kaka bantu ngaduk dan menambahkan vanili Koepoe-Koepoe
Kue lumpur jagung 

Momen paling berkesan
Tapi dari semua kejadian yang paling berkesan adalah saat Kaka keukeuh mengajak saya membuat rainbow cake, kejadiannya sudah agak lama dan karena kejadian ini saya jadi tertantang untuk bisa membuat kue, karena ternyata anak-anak lebih suka kue buatan mamanya walaupun tidak secantik kue-kue yang dipajang di toko. Sebagai pemula saya belum berani membuat cake macam-macam apalagi dengan hiasan krim. Saya menolak usulan Azka dan mengajaknya membeli. Tapi dia menolak.

“Kata mama gak boleh bilang gak bisa, ga boleh bilang susah tapi harus coba dulu.” Komentar yang bikin saya mati kutu hahaha. “Mama Kimi aja bisa bikin rainbow cake.”

Mama Kimi tetangga saya memang pintar membuat beragam cake dan sudah sering menerima orderan kue ulang tahun. Dia salah satu inspirasi saya untuk praktik-pratik kue. Dia pun tak segan berbagi resep dan trik membuat kue.

Saya pikir keinginan Azka mengajak rainbow cake hanya sesaat, jadi besoknya saya pura-pura lupa. Ternyata  hampir tiap hari nagih janji, kapan praktiknya. Jadilah dengan modal nekat saya membuatnya, praktik dengan setengah adonan. Hasilnya jauh dari bagus, susunan lapisan perlapisannya jauh dari rapih (krim belepotan). Sebagai kue eksperimen saya tidak membeli banyak pewarna sebanyak 7 warna sesuai warna-warna pelangi tapi hanya beberapa. Azka pun protes bahkan hampir nangis. Tapi segera terhibur ketika saya mengabulkan permintaannya untuk menghiasnya. “Ma, aku yang menghiasnya ya,” permintaan itu di ulang-ulangnya dari mulai menyiapkan adonan.

Abinya anak-anak yang memiliki ide mengabadikan
momen-momen seperti ini
Azka antusias menghias sampai menolak saya bantu. 

(bukan) rainbow cake ;p
Dari beberapa kali coba praktik kue, beberapa gagal tapi sering juga berhasil,  saya mulai ketagihan mencoba beragam resep, bukan hanya kue lho juga masakan, terlebih karena Abinya anak-anak sempat nyeletuk,"Sekali-kali masak yang beda dong, kan banyak tuh buku resep." Heuheu saya memang rajin beli buku masak saat sale di toko buku.

Tapi untuk kue masih sebatas kue-kue sederhana, untuk cake dengan hiasan krim belum bisa, pernah mencoba tapi kurang rapih.

Selain buku resep, 'bumbu' untuk masak dan baking juga harus selalu tersedia di rumah. Untuk zat tambahan membuat kue saya selalu memakai merk Koepoe-Koepoe karena merk itu juga yang di pakai ibu, nenek dan tante saya.

bumbu dapur dan 'bumbu' baking
Ternyata keberadaan brand Koepoe-Koepoe yang merupakan 100% karya Indonesia sudah berusia 7 dekade atau sekitar 70 tahun. Ehm, pantas saja nenek saya pun menggunakan merk ini. Seiring waktu produk Koepoe-Koepoe makin banyak variannya, bukan hanya zat tambahan untuk membuat kue seperti soda kue, baking powder, vanili dan beragam pewarna makanan yang tentunya aman, juga beragam rempah yang sudah dalam bentuk bubuk (merica, jinten dsb), bumbu masak siap pakai (salah satu yang pernah saya coba adalah nasi goreng) dan perisa pasta.

Banyaknya variasi produk  Koepoe-Koepoe tentu memicu kreativitas banyak pecinta masak dan kuliner termasuk saya. Mencoba beragam masakan dan kue tanpa takut tak tersedia bahannya di pasaran.

Memasak adalah bentuk Curahatan Rasa sayang saya pada keluarga sekaligus mengajak mereka menJelajah Rasa terutama masakan khas Indonesia. 




27 komentar:

  1. Kemauan memasak itu bagus dipupuk sejak kecil ya. Hebat Azka... Jangan kayak tante, pusing kalau disuruh masak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Azka seru seruan mainin tepung dan colak colek hehe

      Hapus
  2. Waah Azka hebat bantuin mama masak yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo mba nung , program anak perempuan biar ada yang bantuin masak hahah

      Hapus
  3. wah keren sekali koki kecil Azka.. pasti kue bikinan Azka enak sekali yaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh trid kalau mau pesan kue lumpur heuheu

      Hapus
  4. Aih asikk...ikut nyicip dongg :)

    BalasHapus
  5. Waahh kakak azka pinter bantuin ma2 masak... klo tante mah paling suka bantuin makannya aja :p

    BalasHapus
  6. adek-adeknya masih kecil udah pinter masak kue, ciciiipppppppppppppppppppp

    BalasHapus
  7. hebat ya, sy baru bisa bikin bolu dan itu seringnya juga bantat :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba lagi mer, jangan putus asa...semangat :D

      Hapus
  8. senangnyaaaaa..... semoga sukses lombanya ya mba.. *_*

    BalasHapus
  9. waah memang jago dh mak rina mah..
    saya mah nyerah klo bikin kueh apa lagi baking2-an deh.
    kirim ke puri marisa ajah cake-nyaa
    btw sukses ya contestnyaa

    BalasHapus
  10. Wuiiiih....seruuuuu...anak-anaknya rajin-rajin nih mbak :D

    BalasHapus
  11. kalau memasak sama anak-anak itu seru, ya. Biasanya mereka juga lebih lahap menyantapnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dan itu tujuannya, biar anak-anak doyan makan haha

      Hapus
  12. bisa bikin tambah semangat kalau masak-masak sama anak-anak ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat dan rempong karena jadi lebih berantakan hahah

      Hapus
  13. Waw, rainbow cake menggiurkaan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga secantik yang di pajang di toko tapi lumayan enak lah heheh

      Hapus
  14. Salaah satu yang membuat anak kreatif itu praktek masak :D, keren hihihi

    BalasHapus