Peran Ibu
Ibu memiliki peran lebih besar
dalam tumbuh kembang anak walaupun ia berperan juga sebagai Ibu bekerja. Itu
saya rasakan saat masih bekerja. Saya yang membuat aturan detail untuk pengasuh
putri kami Azka Zahra (5y 7m) dan
Khalifah Ahsan (2y)mengenai lamanya menonton, harus main di luar rumah setiap
pagi atau sore hari jadi bisa berinteraksi dengan teman sebaya atau
mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, tidak boleh banyak melarang jika ana-anak
ingin mencoba hal baru selama tidak berbahaya dan bisa dijaga. Saya pun akan
menanyakan bagaimana makannya hari ini? Lahap? Makanan apa yang paling
disukainya di menu hari ini? Tahu dan telur orek? Sup? Filet ikan goreng?
Itu saja belum cukup, saya suka
mencocokkan perkembangan anak-anak dengan
pengetahuan yang saya dapat di buku atau majalah bertema Parenting.
Bukan berarti Ayah tidak berperan
hanya porsinya tidak sebesar Ibu. Alhamdulillah Papanya tidak lepas tangan, dia
suka mengoreksi dan mengevaluasi perkembangan anak-anak. Namun jangan membayangkan
Papa mencatat dengan detail perkembangan anak-anak dan mencocokkannya dengan Denver
Chart ya hehehe . Yang dilakukan Papanya lebih pada
evaluasi saat melihat/mendengar hal negatif dari anak-anak. Misalnya ketika
Azka bilang gak bisa padahal belum mencoba, takut hantu (siapa yang
nakut-nakutin Azka sama hantu, teman atau mungkin mamanya yang nakut-nakutin J)
dst.
Alarm jadi Ibu yang
Baik