Minggu, 05 Mei 2013

Bermain di Luar Rumah


(Pemenang lomba BABY & MOM'S DIARY BLOG CONTEST Sevenseas periode 16)

Sebagai mama bekerja waktu saya dan anak untuk bercengkrama, bermain atau melakukan aktivitas lain terbatas. Tapi saya berkomitmen untuk memaksimalkan waktu yang terbatas itu agar berkualitas dalam arti turut serta membimbing dan mengarahkan tumbuh kembang mereka serta memperat bonding diantara kami.

Weekend, pagi hari sebelum berangkat kerja dan sepulang bekerja adalah waktu – waktu yang saya usahakan untuk menghabiskannya secara maksimal dengan kedua buah hati saya Azka Azzahra esaputra (5 thn) dan Khalifah Ahsan Esaputra (1.5 thn) walaupun saya kerap di buat kewalahan dengan energi mereka yang seolah tidak pernah habis.  Jika weekend keduanya sukar sekali untuk tidur siang, kalaupun dipaksa dengan cara menkondisikannya dengan cara membawa mereka ke dalam kamar, menutup gorden, mematikan lampu, memberi mereka susu dan saya tidur di samping mereka malah saya yang ketiduran.

Saya tidak membatasi waktu bermain, bagi saya selama mereka melek adalah waktunya bermain karena saya setuju dengan ungkapan, playing is the beginning knowledge. Bermain adalah cara anak-anak melampiaskan keingintahuan dan mencoba hal baru.

Azka suka sekali bermain masak-masakan dan pura-pura menjadi tuan rumah, uniknya Azka biasa melakukan permainan itu seorang diri. Azka berkhayal bonekanya adalah teman-temannya yang bisa diajak bicara jadi Azka bisa melakukan permainan ini seorang diri dengan waktu cukup lama.
Permainan ini melatih  kecerdasan visual spacial atau kecerdasan imajinasi.



Selain itu kedua si kecil saya suka sekali bermain di luar rumah.  Layang-layang, kalau sore cerah bersama Papanya. Berburu jamur jika musim hujan bukan kebetulan di cluster perumahan kami ada beberapa taman yang dibuat develover saat kami membeli rumah di sini. Hujan-hujanan dengan syarat hujannya kecil, tanpa petir dan memakai jas hujan :)



Karena sering main di luar rumah  Azka jadi tahu, mendung dan  petir adalah petanda hujan. Jadi jika terdengar petir tapi langit tidak mendung pasti Azka berkomentar,”kok aneh sich, Ma ada petir tapi gak hujan.”






“Hujannya mungkin turun jauh di sana dan suara petirnya keras jadi terdengar sampai sini.”
Atau komentar;
“Ma, krannya ditutup dulu kalau gak dipake kalau airnya habis gimana?” kata Azka saat saya menyalakan kran lalu menggulung celana untuk berwudhu.
“Oh iya. Terima kasih Azka.”

Beberapa waktu lalu saya dan suami mendapat surprise dari Azka yaitu Azka juara satu lomba menyanyi di sekolahnya. Lomba yang diadakan secara spontan untuk mengevaluasi kemampuan para siswanya. Bukan karena suara Azka merdu lho tapi karena Azka cukup percaya diri tampil di depan, begitu alasan para guru memilih Azka sebagai juara. Azka menyanyi dengan lantang (tanpa canda atau cengengesan seperti teman-temannya) dengan lagu yang dinyanyikan  lagu twikle-twikle little star.
Saya benar-benar tidak pernah  melatih Azka bernyanyi secara khusus apalagi dipersiapkan untuk lomba atau meminta Azka menghapalkan lirik lagu.  



Ehm, ternyata benar ya, bermain diluar rumah berinteraksi dengan alam, teman sebaya dan bertemu orang baru membuat anak mudah menangkap sebuah fenomena alam (kecerdasan naturalis), mandiri dan percaya diri (kecerdasan interpersonal dan intrapersonal).

Namun kecerdasan itu tidak akan maksimal jika tidak didukung dengan pemberian makanan bergizi sebagai nutrisi otak dan daya tahan tubuh anak. Terlebih Azka yang selalu ingin menjelajah lingkungan di luar rumah. Untuk itu  saya melengkapinya dengan  vitamin yang mengandung DHA asama lemak omega 3 yang membantu   pertumbuhan otak, melindungi sel –sel otak serta memastikan otak dan retina mata bekerja dengan optimal. Juga vitamin A selain menjaga kesehatan mata juga menjaga sistem kekebalan tubuh.  DHA nya berasal  dari Minyak Hati Ikan Cod di perairan atlantik sehingga bebas dari pencemaran. 


Stimulasi pun harus dibangun  dalam suasana hangat, penuh cinta dan kasih sayang. Atau penerapan  pola asah, asih dan asuh.  Karena merawat dan mengasuh anak dengan melibatkan perasaan cinta dan kasih sayang membantu tumbuh kembang dan kecerdasan anak lebih optimal.

tulisan in disertakan dalam kontes blog