peuyeum bandung kamashur
pangaosna teu luhur
kusadaya kagaleuh
sepuh jeung murangkalih
mangga cobian bilih panasaran
peuyeum ti Bandung
.....
Kutipan lagu Peuyeum Bandung by Nining Meida. Anak muda jaman sekarang, suka ga ya lagu-lagu pop sunda? Atau malah tidak kenal. Btw, seperti judulnya ini mau ngobrolin oleh-oleh dari Bandung yang ngehits, peuyeum. Kalau di Bandung disebut peuyeum orang luar Bandung bilang tape.
Ke Bandung tidak nyicipin peuyeumnya rugi lho kecuali teman memang
tidak suka peuyeum. Kenapa rugi? Karena rasanya enak. ‘Beda’nya peuyeum Bandung dan peuyeum lain
baru saya sadari setelah jadi perantauan. Walaupun di Bogor dan Tangsel banyak peuyeum beda rasanya sama peuyeum bandung. Eit bukan hanya
rasanya juga penampakan dan teksturnya. Kalau peuyeum yang saya lihat di pasar
atau dijajakan abang-abang di sini, penampakannya kekuningan dan terlihat
lembek. Kalau peuyeum Pasar Simpang Dago yang biasa saya beli, pada peuyeumnya
terlihat warna putih dari ragi, warna peuyeumnya (dalamnya) juga tidak terlalu
kuning. Teksturnya padat, rasanya asam manis, tidak giung.
Giung itu istilah sunda itu rasa yang manis banget. Kalau peuyeum
berasa giung saya curiga, mungkin
peuyeum ini yang pernah diberitakan di tv, ditambah pemanis buatan (kalau orang
sunda bilang gula biang) makin curiga kalau warna ragi si peuyeum tidak nampak putih raginya,
warna peuyeum pun kekuningan.
Rekomendasi beli Peuyeum Bandung
Rekomendasi saya untuk
teman-teman yang mencari peuyeum di Bandung untuk oleh-oleh, belilah di pasar
tradisional, seperti Pasar Simpang Dago. Belinya jangan diatas jam 12, karena
biasanya si mang tukang peuyeumnya sudah pulang atau ngiderkeun daganganna.
Saya tidak terlalu
merekomendasikan peuyeum gantung (peuyeum yang digantung) karena beberapa kali
beli pernah kecele, dari mulai keras tidak matang sampai rasanya aneh. Kalau
peuyeum yang dijual di pasar tradisional
fresh karena dibuat sama
pedagangnya langsung.
Saya merasa tidak lengkap kalau
mudik ke Bandung tapi beli peuyeum, oncom dan tahunya. Nah oncom Bandung juga
beda lho, kalau kebanyakan oncom di buat dari sisa atau ampas kacang kedelai oncom Bandung terbuat dari kacang merah. Jadi strukturnya agak padat dan warnanya
kehitaman dan ada merahnya. Ah pokokna mah enak hahaha.
Balik lagi ke peuyeum. Jadi
kepanjangan nih dongeng peuyeumnya. Jadi ceritanya pulang ke Bandung bulan lalu
sekalian nengok nenek yang sakit, saya membawa peuyeum untuk dijadikan kue
karena anak-anak tidak terlalu suka jika dimakan langsung. Kalau biasanya
dibuat cake kemarin nyoba bikin prol Tape. Apa bedanya? Bedanya lebih banyak
tapenya dan membuatnya lebih simple, tidak dikocok pake mixer.
Bahan
600 g peuyeum
200 g tepung terigu
150 g gula pasir
3 butir telur
200 ml santan
100 g margarin (lelehkan lalu
dinginkan)
30 g keju parut
Sejumput garam
Bahan taburan ; keju parut
secukupnya
Cara membuat
Haluskan tape dengan sendok atau
spatula lalu campurkan dengan gula pasir
Tambahkan tepung terigu. Aduk
rata.
Masukkan telur, santan, margarin
dan garam. Aduk rata.
Masukkan ke dalam Loyang yang
telah diolesi margarin dan tepung terigu.
Panggang di oven (saya pake oven
tangkring jadul jadi suhu dikira-kira).
Panggang kurang lebih 30 menit.
suka peuyeum, dimakan langsung punsuka, seringnya digoreng tepung belum pernah dibuat cake begini, kalo dikukus pun kayanya bisa ya mba
BalasHapus