Sabtu, 01 Februari 2014

Mengisi Kebingungan Azka


 Azka selalu nampak kecewa jika jam menontonnya usai kadang-kadang mencoba ‘negosiasi’.
“Ma, boleh gak aku nonton satu kali lagi?” maksudnya nonton satu serial film kartun lagi yang durasinya setengah jam.

“Boleh tapi jam menonton sore di kurangi. Harus nonton salah satu antara Pororo dan Timmy Time.”
Azka mikir lalu katanya,”Iya dech aku gak nonton Pororo.”

Satu hari hari pernah mengeluh beberapa menit setelah tv di matikan.
“Terus aku ngapain kalau gak boleh nonton?”

“Kan biasanya main masak-masakan, gambar, bikin origami atau kreasi mister maker. Yuk, bikin kreasi mister maker,” ajak saya.
“Gak mau bosan.”

Jadi dengan alasan untuk menambah kegiatan, saya dan Abinya mengajak Azka  ke tempat kursus musik dan bertanya Azka ingin kursus apa?

“Piano.” Sebenarnya ini bukan jawaban yang saya harapkan lho, mengingat harga piano cukup mahal.   Jalan tengahnya Azka kursus orgen. Dan ternyata pilihan itu tidak salah, karena walaupun saya dan suami  tidak bisa main organ ternyata kami bisa membimbingnya saat latihan di rumah dengan panduan buku les Azka dan secara tidak langsung kami  jadi belajar.

Tidak terasa sudah empat bulan  kursus orgen dan Azka mulai  interest, bulan-bulan pertama Azka nampak setengah frustasi karena kelima jarinya kanannya tidak bisa digerakkan satu persatu :).  Bertepuk tangan sendiri jika berhasil (lancar) memainkan lagu yang sudah diajarkan gurunya. 



Well, Azka kalau mama dan abi menetapkan jadwal latihan setengah jam setiap hari buat latihan sama sekali bukan berniat menjadikan musisi tapi sebagai bentuk kegiatan mengisi waktu sekaligus mengasah kecerdasannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar