Selasa, 11 Februari 2014

Gambar Kuda

“Ma, bisa gambar kuda gak?” tanya Azka. akhir –akhir ini Azka sering bertanya hal serupa dengan objek berbeda. Kemarin tanya bisa gambar orang atau nggak, minggu lalu bertanya bisa gambar jerapah nggak.
Dan jawaban saya tidak bisa karena memang tidak bisa. Sedari kecil saya paling males dengan pelajaran menggambar (kesenian).

“Sini aku ajarin.” Azka menarik tangan saya hingga kami duduk bersebelahan di depan sebuah buku tulis. Saya mengurungkan niat menolak melihat Azka begitu antusias.

“Mama, gambar di sini, aku sebelah sini.” Azka menunjukan lembaran buku setelah memberikan balpoint.
“Gini...gini... sekarang kupingnya, mama bisa sendiri kan? Matanya, mulutnya....terus kakinya.” saya menurutin langkah-langkah Azka.
“Azka belajar dari mana gambar kuda?”
“Aku bisa sendiri, kan aku melihat.” Ada nada bangga.

mana gambar mama

Lega ketika akhirnya gambar selesai tapi tanpa di duga...
“Sekarang gambar kuda yang lagi berdiri.” Azka membalik lembaran buku.
Saya mengeluh dalam hati tapi menuruti keinginan Azka.
“Badannya panjang ke atas....bla...bla...Mama pernah lihat juga kan kudu berdiri?”
“Tuh, mama jadi bisa kan.”

kuda berdiri

Mama jadi haru mengingat mama jarang sekali mengajari Azka dengan ekspresi lembut dan tulus. Mama selalu merasa jadi bos kalau sedang mengajari Azka. Duh, maafkan mama ya Azka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar