Minggu, 01 Desember 2013

Point Positif Mengajak Si Kecil ke Mall

Maksimal dua kali dalam sebulan kami mengajak putri kami, Azka Zahra (5y) dan Khalifah Ahsan (2y) ke mall. Pertama, mengajaknya ikut belanja bulanan kebutuhan rumah tangga, biasanya diakhir bulan. Mengajaknya belanja bulanan tak lain tak bukan sekalian mengenalkannya pada beragam kebutuhan rumah tangga. Dan kunjungan kedua di minggu kedua tiap bulan,  khusus mengajaknya bermain di playground mall sekaligus ke toko buku.


naik sapi :)
Kami mengajak Azka bermain di playgroud mall untuk pertama kali saat usianya 1 tahun. Ya, sebagai orang tua baru kami bersuka cita mengenalkan si kecil pada beragam mainan baru di playground mall. Terutama naik odong-odong, carussel atau kereta api. Suka cita yang kami ungkapkan dalam jempretan foto dengan beragam pose.

Seiring bertambah usia Azka Zahra mulai ketagihan dan kerap menagih janji, kapan giliran main ke mall?  Tapi kami tidak menuruti keinginannya karena kami ingin si kecil mengerti bahwa bermain di playground mall tidak bisa dilakukan setiap waktu atau setiap akhir pekan. Alasan kedua, tentu saja untuk penghematan karena untuk bermain di playground mall kami harus mengeluarkan uang lebih, bensin, parkir, tol, tiket masuk playground, jajan dan atau makan siang.

Bermain di mall mengajarinya berperilaku konsumtif?
Bagi kami pergi ke mall tidak selalu harus belanja, adakalanya murni sekedar mengajak keduanya main di playground mall dan  lebih sering memilih makan siang di resto tradisional alias non fast food di luar mall. Tentu saja mereka suka merengek ingin beli ini itu,terutama mainan. Tapi kami kerap mengulang nasehat pada si kecil Azka dan Khalif, jika kita ke mall tidak berarti harus makan siang di sana dan tidak setiap ke mall untuk belanja sesuatu kecuali di toko buku maka kami memperbolehkannya  jika setiap ke sana membeli buku. Kami pun mengenalkan konsep uang untuk membeli dan uang yang kami miliki adalah terbatas. Uang  yang kami miliki juga digunakan untuk membeli susu, sekolah dsb. Mungkin si kecil kurang paham dengan penjelasan kami itu tapi kami yakin seiring waktu dia akan paham.

Tak jarang kami harus memasang muka tebal saat menolak keinginan mereka. Seiring waktu keduanya mengerti, bahwa pendirian kami tidak goyah dengan rengekan atau amukannya. Jadi ketika Azka merengek atau meminta sesuatu dan kami tidak mengabulkannya, Azka akan berkata,”Nanti kalau uang Abi banyak aku boleh beli ya, Bi.” Atau,”Kalau aku sudah sd (sekolah dasar) aku boleh beli ya, Ma.”
Atau,”Kalau sekali boleh ya, Bi, kita makan ayam goreng di restoran.”
“Iya, kita makan ayam goreng di restoran sebulan sekali.”
“Tapi aku mau ayam goreng, Bi.”
“Boleh. Mama di rumah kan masak ayam goreng juga.”
“Tapi ayam goreng mama beda.”

Hal Positif bermain di mall
Saya dan suami, melihat ada hal positif ketika kami mengajak si kecil ke  mall.
1.  Sebagai penambah stimulasi motorik kasarnya mengingat mainan atau area bermain di rumah kami terbatas.

2. Membangun rasa percaya dirinya. Mengajak si kecil ke mall berarti membiasakannya bertemu banyak orang yang tidak di kenalnya dan ini melatih rasa percaya dirinya alias tidak takut dengan orang asing. Namun begitu saya menanamkan sikap harus berhati-hati terhadap orang yang tidak di kenalnya pada si kecil dan sebab akibat kenapa jika di mall dia harus mau dipegang mama, abi atau art kami. Kami pun memberi tahunya kemana dia harus mencari kami jika pegangan tangan lepas, yaitu tante yang duduk di meja cs atau security berseragam tertentu.

lomba mewarnai di mall


3. Mengajari si kecil Azka untuk menahan diri dan disiplin. Ini terkait dengan keinginannya yang tidak kami turuti. Lambat laun si kecil akan mengerti bahwa tidak semua keinginannya bisa kami penuhi dan teriak atau tangisannya tidak akan mengubah pendirian kami.

4. Mengerti konsep jual beli. Si kecil Azka jadi mengetahui ada uang yang harus di bayar ketika dia menginginkan sesuatu dan jumlah uang kami terbatas.

5.  Dapat memiliah hal penting dan tidak penting.  Si kecil Azka suatu saat akan mengerti kenapa kami boleh membeli buku setiap ke toko buku tapi tidak boleh membeli mainan atau jajan setiap kali ke mall.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar