Senin, 07 November 2016

Sate Bandeng

Kuliner khas daerah pantai tidak jauh – jauh dari olahan laut seperti; kepiting, udang beragam ikan, kerang dan cumi. Untuk olahannya pun setiap daerah pantai punya kekhasan tersendiri.

Kali ini saya mau cerita salah satu oleh-oleh dari daerah pantai Serang-Cilegon yaitu  Sate Bandeng. Walaupun diberi nama sate Bandeng yang terkesan diolah seperti sate, yaitu potongan daging diberi penusuk lalu dibakar setelah/sebelum dibumbui, olahan sate bandeng  tidak sesederhana itu.

Setelah buka-buka cookpad, begini kurang lebih cara sate bandeng dibuat; daging  ikan bandeng dipisahkan dari kulitnya dengan cara ikan dibanting-banting agar lentur dan terpisah antara daging, duri dan kulit, setelah itu Tarik daging ikan dari kulitnya (pada bagian ini saya gagal paham – gimana caranya?)   Setelah daging ikan terpisah dari kulitnya, buang  duri. Daging ikan dihaluskan diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, gula, garam dan rempah-rempah lalu dimasak dengan santan dengan cara dikukus. Setelah isi ikan matang, masukkan ke dalam kulit ikan Bandeng, tusuk dengan kayu lalu dibakar.

Buat yang belum pernah melihat atau merasakan seperti apa sate bandeng pasti penasaran…iya kan? 

Jadi buat teman-teman jika berwisata ke pantai sekitar Serang-Cilegon seperti Pantai Anyer, saya rekomendasikan untuk mencicipi Sate Bandeng. Sate Bandeng umumnya produk rumahan (ukm) masyarakat sekitar pantai. 

sate bandeng
Sate bandeng Ibu Ratu Toety, dijual di toko Trisada dan Malioboro yang terletak di Royal kota Serang. Tersedia dua varian rasa yaitu original dan pedas. Sate bandeng karena kemasannya di vakum bisa tahan hingga lima hari di kulkas, jika sudah dibuka tahan 3 hari. Harganya 35 ribu. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar