Kuliner khas daerah pantai tidak
jauh – jauh dari olahan laut seperti; kepiting, udang beragam ikan, kerang dan
cumi. Untuk olahannya pun setiap daerah pantai punya kekhasan tersendiri.
Kali ini saya mau cerita salah
satu oleh-oleh dari daerah pantai Serang-Cilegon yaitu Sate Bandeng. Walaupun diberi nama sate
Bandeng yang terkesan diolah seperti sate, yaitu potongan daging diberi penusuk
lalu dibakar setelah/sebelum dibumbui, olahan sate bandeng tidak sesederhana itu.
Setelah buka-buka cookpad, begini
kurang lebih cara sate bandeng dibuat; daging ikan bandeng dipisahkan dari kulitnya dengan
cara ikan dibanting-banting agar lentur dan terpisah antara daging, duri dan
kulit, setelah itu Tarik daging ikan dari kulitnya (pada bagian ini saya gagal
paham – gimana caranya?) Setelah daging ikan terpisah dari
kulitnya, buang duri. Daging ikan
dihaluskan diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, gula, garam
dan rempah-rempah lalu dimasak dengan santan dengan cara dikukus. Setelah isi
ikan matang, masukkan ke dalam kulit ikan Bandeng, tusuk dengan kayu lalu
dibakar.
Buat yang belum pernah melihat
atau merasakan seperti apa sate bandeng pasti penasaran…iya kan?
Jadi buat teman-teman jika
berwisata ke pantai sekitar Serang-Cilegon seperti Pantai Anyer, saya
rekomendasikan untuk mencicipi Sate Bandeng. Sate Bandeng umumnya produk rumahan (ukm) masyarakat sekitar pantai.
sate bandeng |
Sate bandeng Ibu Ratu Toety, dijual di toko Trisada dan Malioboro yang terletak di Royal kota Serang. Tersedia dua varian rasa yaitu original dan pedas. Sate bandeng karena kemasannya di vakum bisa tahan hingga lima hari di kulkas, jika sudah dibuka tahan 3 hari. Harganya 35 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar