Selasa, 26 April 2016

Rendang


Saya bukan orang padang tapi berhubung bersuamikan orang keturunan Padang dan menurut tante-tantenya saya sebaiknya bisa memasak masakan padang jadilah saya sempat di training membuat beberapa resep masakan padang saat baru menikah, diantaranya yang konon harus bisa ya Rendang Padang. Pada praktiknya selama hampir sepuluh tahun menikah, bisa di hitung dengan jari saya mempraktikkan masak Rendang Padang, alasannya efortnya terlalu besar, untuk 1 kg daging harus di aduk dengan selang waktu beberapa menit selama kurang lebih 2 jam. Hadeuuh....tapi demi membahagiakan suami ,  anak - anak sekalian update blog heuheu akhirnya saya praktik ....

Bahan 
1 kg daging sapi segar
1 1/2 liter santan dari 3 butir kelapa, pisahkan santan kental dan encernya  (1 kelapa tua, 2 kelapa sedang)

Untuk bumbu bisa pake bumbu giling jadi yang di jual di pasar, dan saya lebih sering pake bumbu giling, soal takaran si abang penjualnya biasanya udah tahu, tinggal bilang, untuk ukuran daging berapa kg. Lalu saya tambah  campuran tiga batang serai, selembar daun kunyit, beberapa lembar daun jeruk dan salam yang sudah saya blender. Saya tambahkan juga merica butir dan pala yang sudah di haluskan (bukan merica halus instan karena menurut saya rasanya dan aromanya kurang khas merica).

2 ons cabe yang sudah di haluskan (ukuran ini rasa rendangnya kurang pedas)
1 sdm jahe  yang sudah di haluskan
1 1/2 sdm lengkuas yang sudah dihaluskan
1 1/2 sdt kas -kas (saya gak tahu ini sejenis bumbu apa, bentuknya butiran kecil, lebih kecil dari merica - kalau praktik saya gak pake ini, katanya tante pak suami ini bumbu bawa dari padang sana)
2 sdt bubuk pala
1 ons bawang putih, 5 lembar daun jeruk, 3 batang serai (ambil putihnya), 1 lembar daun kunyit  semua bahan ini diblender setelah diberi sedikit air.

Oh ya kelapa parut harus segar artinya saat mau digunakan jangan di masukkan kulkas dulu, nanti minyaknya ga keluar saat di masak.

Cara membuat
Masukkan daging dan bumbu ke dalam baskom, aduk dengan tangan sampai semua daging terlumuri bumbu, diamkan 15' agar bumbu meresap.
Di wajan, panaskan santan encer (kira-kira 1 L) lalu masukkan daging yang sudah dilumuri bumbu tadi, masak dengan api besar, aduk agar santan tidak pecah. setelah mendidih kecilkan api, aduk sesekali agar tidak lengket di wajan. Jika kuah hampir habis cicipi daging jika masih keras tambahkan air panas dikira-kira. Rendang terus di masak hingga berbentuk kalio (keluar minyak dari santan), pemasakan masih dilanjutkan sampai minyak kering - rendang berubah warna menjadi kecoklatan.

Cara pengadukan : Oh ya jangan bayangkan mengaduk di sini seperti mengaduk adonan kue ya hehe, pengadukannya harus berlahan, agar daging tidak hancur, caranya suntil di dorong ke bawah permukaan kuah rendang sampai dasar terus di balik, begitu seterusnya.

Kalau saya karena mau praktis tidak diaduk kontinyu, sesekali aja biar tidak lengket. Tapi ternyata kalau tidak diaduk terus  menerus minyak dari santan  tidak keluar karena santan pecah seperti yang pernah saya alami, jadi penampakan hasil akhir rendangnya kurang berminyak.

Jangan heran jika rasa rendang buatan kita beda rasa dan aroma sama rendang tetangga atau nasi padang karena walaupun  resep sama, rasa bisa beda, karena katanya taste masakan itu bukan hanya resep yang menentukan juga 'tangan' dan 'hati'. Katanya lho ya tapi kayaknya benar, comtoh simple saya merasa belum bisa menyamai rasa sayur asem buatan Mamah saya walaupun resepnya sama persis. Begitu pula soal rendang ini, kata pak suami rasanya rendang saya kurang padang, beda sama rendang buatan keluarganya, tapi walaupun rasanya tidak padang dia tetap paling lahap kalau makan hahaha.



1 komentar:

  1. oh gitu ya, kalau ibuku suka beli bumbu yg sudah jadi juga enak, krn ibuku sdh malas untuk nguleg , maklum sudah tua. Kalau aku mah , langganan beli

    BalasHapus