Sabtu, 10 Mei 2014

Kebutuhan Rasa Aman Anak-anak



Menonton video kids Today Project yang di gagas Rinso membuat saya merenung. Bagaimana kedua si kecil saya beradaptasi dengan ‘keriuhan’ kota besar di mana mereka tinggal.  Bisa dikatakan, saya memaksa anak-anak beradaptasi. Dari soal macet, banjir, dan pembatasan area bermain karena khawatir adannya pelaku kejahatan dan penculikan.

Si kecil Azka sudah merasai berdesakan di komuterline dan busway. Dengan polosnya dia berteriak,”Mama, panas banget sih!” “Mama, kok bisnya gak jalan-jalan. “
Pada saat bersamaan, Azka memasuki tahap merasa dirinya sudah besar dan bisa melakukan segalanya sendiri, termasuk melindungi diri sendiri. 

“Ok, nanti kalau ada yang pegang-pegang, aku tendang, Ma.” Atau,”Ma, aku bisa kok ke warung sendiri, kalau ada penculik, aku nendang dan pukul saja.” Atau,”Kalau ada mobil atau motor aku kepinggir kok, Ma.”

“Kalau gak ada penculik aku boleh pergi sendiri ke mana-mana ya, Ma.”
“Iya.”

“Kalau aku nanti jadi polisi, aku tangkap semua penculik anak kecil.” Yap, si kecil Azka ingin bisa bermain, ke warung, dan  sepeda keliling komplek sendiri dengan rasa aman tak heran, Azka kerap berkhayal jika sudah besar Azka ingin menangkap penculik dan pelaku kejahatan, menjadi polisi. Walaupun cita-citanya masih berubah-rubah tapi jika menyangkut kata penjahat dan penculik, seketika keinginannya menjadi polisi mencuat.



Keamanan anak-anak tanggung jawab siapakah?
Saya yakin, semua orangtua khususnya yang memiliki anak kecil, memiliki kekhawatiran yang sama dengan dengan saya. Apakah anak-anak kita aman saat melepaskan untuk bersekolah dan main? Terlebih setelah ada beberapa kasus pelecehan seksual terhadap anak baru-baru ini.

Anak-anak umumnya belum  menyadari bahaya pelecehan seksual yang mengintai mereka  karena mereka belum paham. Seperti rentetan pertanyaan Azka (6y) saat saya menerangkan soal bagian tubuhnya yang harus di tutup dan dilindungi. Kenapa di sebut daerah pribadi, Ma? Kenapa orang mau memegangnya, Ma? Di sakiti gimana, Ma?

Menurut saya rasa aman yang dibutuhkan seorang anak agar bisa menikmati masa ‘bermainnya’ dan tumbuh kembangnya optimal, haruslah di bangun secara kolektif, tidak cukup dengan pembekalan dari orangtua, sistem harus mendukung. Menciptakan sistem agar sekolah aman dari kasus pelecehan seksual dan kekerasan. Bukan hanya mengandalkan teknologi tapi membangun komunikasi antara guru, murid dan wali murid dengan intens dan efektif. Mungkin di sini peran POMG  (persatuan orangtua murid dan guru) yang ada di tiap sekolah perlu ditingkatkan.

Dan sistem dalam pemerintahan yang mendukung agar pelaku pelecehan seksual dan kekerasan pada anak dihukum berat.

Saya berharap video Rinso Kids Today Project ini menggugah semua pihak, bahwa anak-anak perlu dukungan kita, orangtua dan sistem, untuk beradaptasi dengan ‘keriuhan’ kota dan menciptakan rasa aman untuk tumbuh kembangnya.


Anak adalah tunas dan generasi penerus bangsa, apa jadinya jika sebagian dari mereka tumbuh dalam kondisi trauma atau kungkungan ketakutan karena sistem tidak mendukung  mereka merasa aman?  Masa bermain mereka akan hilang yang artinya salah satu proses pembelajaran alamiah mereka mati.

Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #KidsTodayProject Rinso Indonesia

6 komentar:

  1. Kota tak lebih aman dari hutan. Tanggung jawab bersama melindungi anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap, semoga dengan banyaknya kasus kejahatan dengan korban anak-anak membuat semua pihak aware...termasuk dalam segi hukum

      Hapus
  2. Yup betul mbak...Rasa tak aman selalu mengintai kehidupan anak-anak di kota. Beda ya sama kehidupan kita jaman dahulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh jaman dulu itu....masa anak-anak kita enjoy banget ya, main bareng teman-teman lari ke sana kemari dan relatif aman

      Hapus
  3. Bener banget Mak. Zaman sekarang kota sama sekali gak aman buat siapa aja. Apalagi anak-anak. Semoga kita bisa selalu melindungi anak-anak kita....

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin....miris tiap lihat berita dengan korban kejahatan anak-anak...

      Hapus