Putri kami Azka sulit sekali di
minta tidur siang dan mulai menular pada adiknya Khalifah (2y6m). Bukan karena tidak
bisa lepas dari gadget atau nonton lho. Untuk dua hal itu saya cukup ketat.
Gadget hanya weekend, hari biasa kalau kepepet, misal untuk meredakan tangisan
Khalifah saat ditinggal sholat atau masak.
Nonton saya satu jam pulang
sekolah dan satu jam sebelum magrib. Sisanya kalaupun tidak tidur siang, no tv
no gadget. Jadi apa yang dilakukan Azka jika tidak tidur siang? Azka tak pernah
kehabisan ide untuk main sendiri atau berdua Khalifah, apalagi jika sama teman-temannya,
rumah dan pekarangan jadi kapal pecah.
Ancaman, kalau tidak tidur siang,
nanti sore tidak boleh nonton tidak mempan. Jadi biasanya saya memaksa Azka
tidur dengan mengeloninya, tapi tidak selalu berhasil, lebih seringnya saya
ketiduran, Azka bangun dan main sendiri.
Niatnya mencoba tegas tapi sering berujung emosional. Memarahinya lalu
menyesalinya. Akhirnya, saya lebih sering membiarkan Azka tidak tidur siang.
Sisi positif hobi bermain Azka
yang saya lihat dan sangat menonjol adalah, ia tumbuh menjadi anak yang cukup percaya
diri. Tidak perlu waktu lama beradaptasi
jika kami bawa ke tempat baru. Misal ke mall, tempat eduwisata, ke rumah
kerabat atau teman kami (saya atau suami). Jika dia melihat anak seusianya ada
di sekitar situ, dia akan berinisiatif mendekatinya, awalnya dengan wajah
malu-malu sambil senyum-senyum, tak lama terlihat keduanya tertawa-tawa.
Sayangnya Azka selalu lupa menanyakan nama teman barunya. Dan tak takut mencoba hal baru dan suka berimajinasi.
Menonton video Kids Today Project
dari Rinso Menjadi Seorang Anak Kecil Indonesia makin membuat saya belajar melihat dunia bermain anak-anak
dari kaca mata mereka. Tak memaksakan kehendak tapi tak bosan menasehati dengan
penjelasan sebab akibat. Membantu memuaskan keingintahuan mereka walaupun rumah
jadi berantakan dan pakaian mereka kotor. Saya pun jadi ingin tahu kenapa Azka
suka sekali bermain,”Kenapa sih pengen main terus?” sebuah pertanyaan yang
tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Soalnya main itu seru dan asik!”
jawab Azka sambil nyengir.
Semoga bukan hanya saya, mama yang terinspirasi dengan video - video kampanya Kids Today Project Rinso Indonesia. Menginspirasi untuk belajar memahami dan memandang dunia anak-anak dari kaca mata mereka. Tidak mudah memberi label nakal karena paham bermain adalah cara mereka belajar.
Tulisan ini diikutsertkan dalam kompetisi blog Kids Today Project Rinso Indonesia
Setuju, Mak. Semoga makin banyak ibu-ibu yang nonton dan tahu tentang Project #KidsToday ini. Biara semua anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal berkat bermain sepuasnya. :)
BalasHapusiya mak, kotor-kotoran bukan berarti nakal ya...
HapusJadi ingat masa kecilku yang kurang bahagia hmmmmm sedihhhhh
BalasHapuswah gak boleh main ya...semoga masa lalu membuat belajar dan memberi anak kita kelak kebahagiaan...:)
Hapuswahh Azka berani juga ya, pasti nanti temannya banyak :))
BalasHapusiya jangan kayak mamanya ini yang pemalu dan malu-malu in heheh
HapusBetul mbak Rina. masa anak-anak, sulit dibedakan antara nakal dengan belajar. menurut sudut pandang anak, kesalahan yang ditimbulkan saat proses mewujudkan keingintahuan mereka akan sesuatu, dalam hal ini adalah proses belajar, justru dianggap kenakalan.
BalasHapusAnak-anak suka sekali beraktivitas...dan enggak mau diam..hehee, aku suka sekali kalau Faizku sedang berimaginasi, kadang suka penasaran dengan diam-diam memndengarkan
BalasHapus