Kata-kata matching kerap saya
ucapkan jika tengah pilih memilih baju yang akan dikenakan ketika hendak pergi. Biar keliatan dan pengen modis
(aslinya gak modis) biasanya saya nanya suami,”Matching gak, Bi, kerudung sama
bajunya?”
Ehm, ternyata diam-diam kata
matching ini di dengar dan di pahami Azka Zahra (5y6m).
Gak heran jika sekarang setiap selesai mandi dan bersiap pake baju, Azka pasti nanya,”Matching gak Ma, ini sama ini,” Azka menunjuka baju dan celananya.
Gak heran jika sekarang setiap selesai mandi dan bersiap pake baju, Azka pasti nanya,”Matching gak Ma, ini sama ini,” Azka menunjuka baju dan celananya.
Atau,”Aku gak mau pake baju ini,
gak ada celananya yang matching.” Tentu
saja awalnya saya melongo.
Repotnya, matching yang di pahami
Azka, warna baju dan bawahannya harus sama, atau warna baju dan kerudungnya
harus sama, padahal baju atasan dan celana atau rok Azka jarang yang satu warna.
Akibatnya, beberapa baju gak mau
dikenakan karena gak ada celana atau rok yang warnanya matching menurut Azka.
“Matching itu gak harus warnanya
sama tapi serasi,” saya menjelaskan.”Celana krem ini cocok sama kaos warna apa
saja.” Tapi Azka masih keukeuh matching ya harus sama warnanya.
Kadang-kadang Azka juga
bereksperimen mengenakan kalung dan gelang imitasi milik saya dan selalu minta
pendapat saat dia mengenakannya,”Matching kan, Ma?”
Suatu sore saat saya sedang masak Azka menghampiri,”Ma,
lihat aku matching gak?”
Saya lihat Azka mengenakan
terusan batik selutut lengan pendek warna biru dan mengenakan kerudung warna
biru.
“Masa pake jilbab, tangan dan
kakinya ke mana-mana,” komentar saya.
“Tapi kan matching,” kata Azka
sambil berlalu ke luar rumah, bermain.
matching versi Azka :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar