catatan april 2013
Walaupun tidak
suka berlama-lama berkutat di dapur tapi saya gampang tergoda untuk membeli
beragam peralatan dan buku resep kue,
terlebih jika sedang diskon, bisa kalap. Tak heran jika peralatan kue saya
cukup lengkap, loyang beragam ukuran,
cetakan biskuit, muffin, kue lumpur, kue pukis, bahkan loyang martabak manis
berukuran mini yang terbuat besi cor seperti loyang milik pedagang martabak sungguhan.
Soal
mempraktikannya sebulan sekalipun tidak.
Kue jagoan saya hanya dua brownies kukus dan bolu tape. Karena gampang
dan praktis membuatnya. Untuk segala kesempatan saya mempraktikan kue ini.
Acara arisan ibu-ibu rt, menyambut orangtua, mertua, saudara yang berkunjung atau teman
yang berkunjung ke rumah.
Suatu hari
Azka merengek untuk dibuatkan Rainbow Cake. Permintaan yang kerap direngekan
Azka Zahra (5 tahun). Ide yang datang karena Azka kerap melihat tetangga
sebelah rumah kami, bu Putu, membuat pesanan rainbow cake. Tetangga saya yang
satu ini memang pandai membuat beragam kue dan cake.
“Mama kan
punya pengocok dan oven?”
“Iya, tapi bikin
rainbow cake itu gak gampang,” elak
saya yang pada dasarnya tidak cukup percaya diri mempraktikkan resep cake.
Haduh, tobat deh nak.
“Kita bikin
kue coklat aja ya?” tawar saya untuk meredakan rengekan Azka. Kue coklat adalah
sebutan Azka untuk brownies kukus.
“Aku gak mau kue coklat,” kata
Azka masih dengan nada merengek.
“Mama belum
beli bahan kue rainbow cake,” saya kembali mengelak. Tak terbayangkan membuat
cake berlapis-lapis, walaupun tahu caranya setelah melihat bu Putu membuatnya
yaitu membagi adonan cake menjadi tujuh dan mewarnainya dengan warna-warna
berbeda lalu memanggang satu persatu
untuk kemudian di tumpuk dengan bantuan
krim. Terlihat mudah tapi untuk tangan dan insting saya yang tak terbiasa
membuat kue pasti tidak mudah.
Akhirnya
dengan muka di tekuk Azka mengikuti saran saya membuat kue coklat. Begitulah
setiap kali Azka merengek meminta dibuatkan rainbow cake, saya mengalihkannya
dengan membuatkan beragam kue atau cemilan praktis lain seperti pan cake atau
bolu tape.
selalu semangat bantu mama bikin kue :) |
Sampai suatu
hari saya tidak bisa lagi mengelak, “Mama, beli bahan rainbow cake ya, jangan
lupa,” kata Azka saat kami mengajaknya belanja bulanan.
“Azka, mama
tidak bisa membuat rainbow cake, kita beli aja ya.”
“Kata mama gak
boleh bilang gak bisa harus coba dulu. Jadi mama harus coba dulu.” Duh kok jadi
membalikkan nasehat mama sich nak.
Dengan alasan
hemat, saya membeli empat pewarna warna dasar, karena toh pewarna-pewarna itu
hanya saya pakai sekali. Warna sekunder seperti ungu bisa dibuat dengan mengkombinasikan
warna biru dan warna merah. Tapi ternyata pencampuran
warna yang saya lakukan tidak menghasilkan warna sesuai teori. Warna yang
terbentuk gak karuan.
“Mama, kok
warnanya gini sich,” tanya Azka saat melihat beberapa lapisan cake yang sudah saya
susun dan tengah di beri hiasan whipedcream
dan potongan stroberi dengan susah payah agar rapih. “Mama kuenya gak cantik,”
lanjut Azka dengan raut muka hampir menangis. Komentar Azka membuat saya
menciut terlebih karena rasa bersalah.
Hingga
berjam-jam Azka masih mengatupkan mulutnya rapat-rapat karena kecewa. Saat saya
menawari untuk memotong kuenya, Azka menolak. Akhirnya saya berinisiatif
memotong-motongnya dan menghidangkannya saat menonton.
“Kuenya
lumayan enak, Ma,” komentar suami.
Azka yang
duduk di samping Papanya menoleh dengan penuh rasa ingin tahu sebelum akhirnya
mencomot satu potong kue dan mengunyahnya. “Kue buatan Mama enak ya, Pa.”
Ehm, ternyata
tak harus jadi chef handal untuk bisa membuat lidah keluarga bergoyang dan
selalu rindu dapur rumah. Cukup membuatnya dengan penuh cinta. Soal estetika
atau penampilan, bisa menyusul. Jadi tak sabar untuk mencoba mempraktikkan
resep lain.
penampakan kuenya mana, Mbak? :D
BalasHapusJd skrg udah mulai ketagihan bikin kue, ya
salam kenal ya mbak Rina
BalasHapusBener Mak, Rainbow cake memang menarik perhatian anak-anak terutama anak cewek. Daku juga hanya sekali buat abis itu males buat lagi. pake dicicil lagi, sore ke malam bikin cakenya, besok pagi ke siang baru menghisnya. Mana waktu itu daku pake pewarna alami semua. duh, kalau disuruh buat lagi daku menyeraaah ^^.
BalasHapusSaya catet kuncinya itu Mbak: membuat dengan sepenuh cinta :)
BalasHapusRainbow cake memang menarik bagi anak2 karena warnanya emang ngejreng banget kan ya?
BalasHapussaya suka sama kata2nya mak, di paragraf terakhir.... :)
BalasHapus