Khalif disunat karena alasan kesehatan.Khalif didiagnosa
mengalamai pymosis. Lubang penis Khalif kecil sehingga helm penisnya tidak bisa
dilihat untuk dibersihkan (agak susah menerangkannya hehehe). Beberapa waktu
sebelumnya Khalif sempat demam tinggi hampir 40 derajat tanpa ada gejala flu batuk
atau pilek. Pemeriksaan darah negatif demam tipoid atau DBD, tapi trombositnya
sangat tinggi.
Dokter anak yang memeriksa langsung membuka celana Khalif
sambil berkata,”Coba kita lihat ya, Bu. biasanya anak lelaki suka infeksi di
kelaminnya karena kotor.”
Dan benar saya ujung penis Khalif merah, dan lubangnya
kecil sehingga ‘helm’ dari penisnya tidak bisa dilihat untuk dibersihkan.
“Ini pymosis.”
“Harus segera disunat karena kalau infeksi lagi khawatir
infeksinya menjalar ke ginjal.”
Singkat cerita, kami menuruti saran dokter (setelah
diperiksa juga ke dokter anak lain untuk mencari second opinion). Dokter anak
kedua merujuk untuk ke dokter spesialis bedah urologi. Dan Khalif disunat
tanggal 1 Februari 2013.
Usianya yang masih kecil membuat kami kasihan dan sedikit
repot, karena otomatis Khalif tidak pake pampers sepanjang hari, pipis di
mana-mana. Khalif bisa bilang pis (untuk pipis) saat pipisnya sudah keluar.
Kalau malam Khalif agak rewel mungkin sakit. Tapi di siang hari tetap aktif,
kita yang melihatnya merasa ngilu.
Btw Khalif, gws ya...semoga jadi anak sholeh selalu
diberi keselamatan dan kesehatan.
Peluk cium, mama.
wah, ngga kebayang mbak.. anak sekecil khalif udah dikhitan.. sulungku yang di TK B aja, kapan hari minta khitan, masih belum tega.
BalasHapuskeren ni khalif..:)