Dear Khalif,
Tepat hari ini, 11 desember 2012,
kamu bisa berjalan tanpa dipegangi. Langkahmu masih terseok sehingga akhirnya
kau menjatuhkan diri pada langkah kelima. Mama tidak menyaksikan, Uti yang
menceritakannya. Ya, sayang, tidak setiap saat mama bisa menyaksikan dan
merekam golden moment tumbuh
kembangmu. Bukan karena mama tidak sayang.
Suatu saat kau akan mengerti . Ada waktu ketika mama harus
meninggalkanmu untuk bekerja dan inilah yang membentukmu kuat dan mandiri.
Salam sayang,
mama
Dear Zahra,
Maafkan mama membuatmu menangis
hari ini karena tidak membelikan balon.
Kamu tidak menggubris ketika mama ingatkan perjanjian kita bahwa dalam
satu hari tidak boleh lebih dari dua kali jajan atau membeli mainan. Karena
uang yang mama miliki untuk keperluan lain. Kamu pasti berpikir mama jahat dan
pelit.
Mama hanya ingin mengajarimu
bahwa tidak semua hal yang kita inginkan bisa kita miliki dengan mudah. Mama
ingin, kelak jika kau dewasa, kamu memiliki kerendahan hati.
Senyum hangat,
Mama
Dear Zahra dan Khalif,
Semoga Tuhan melampangkan dan
meridhoi jalan kehidupan yang kalian tempuh kelak. Merendahkan hati kalian,
setinggi apapun martabat yang Tuhan percayakan pada kalian. Amanah dan jujur
pada setiap kepercayaan yang dititipkan. Tak gentar menyuarakan kebenaran karena
takutmu hanya pada Tuhan semesta alam.
Selalu berdoa untuk kalian,
Mama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar