Memasak bersama si kecil
Momen memasak khususnya praktik
membuat kue selalu membawa kesan tersendiri untuk saya. Bisa di bilang saya pemula di dunia dapur, baru mulai praktik beragam macam kue dan masakan sejak memutuskan kerja di rumah. Alasan ingin
bisa masak simple, ingin membuat keluarga senang dan sehat dengan cara hemat,
singkatnya memasak adalah salah satu bentuk Curahatan Rasa sayang saya untuk
keluarga.
Saya selalu melibatkan anak-anak saat memasak
terutama saat membuat kue, karena itu cara mengisi waktu mereka dengan bermain
sambil belajar. Mereka pun sangat senang dan antusias. Tapi saya bukan mama
sempurna dan super sabar, jadi walaupun tahu resikonya melibatkan
anak-anak jadi berantakan dan kotor, kadang mengeluh capek dan kesal.
Pelan-pelan, De |
Bermain sambil belajar
Kaka paling suka mengayak tepung
dan selalu memasukkan telapak tangannya ke tepung lalu menepuk-nepuk tangannya,
padahal sudah saya larang berkali-kali. Kakak
selalu menunggu-nunggu potongan coklat
yang akan di lelehkan dan mencolek lelehannya. Khalif selalu mencolek
semua bahan dan mencicipinya. Ehm, mungkin itu caranya menJelajah Rasa. Berarti
secara tidak langsung saya sudah
menstimulasi lidahnya, menjadi kenal beragam rasa.
Aku gambar di atas tepung ya, Ma |
Melibatkan anak-anak dalam
memasak selain memberi kesempatan untuk menJelajah Rasa, juga menstimulasi banyak hal. Psikososialnya
pun terstimulasi karena masakan yang di buat sebaiknya membuat orang yang
memakannya senang dan bahwa memasak adalah salah satu bentuk Curahatan Rasa sayang
untuk anggota keluarga lain.
Mengenal satuan berat |
Alasan kenapa saya tidak menunggu
mereka tidur siang untuk praktik membuat kue, karena saat mereka tidur adalah
waktunya saya me time; duduk manis depan laptop untuk ngeblog, buka sosial
media atau mengerjakan pesanan tulisan heuheu.
Produk dari koepoe-koepoe adalah salah satu pelengkap bahan membuat kue yang selalu saya gunakan, diantaranya soda kue, baking powder, vanili dan pewarna.
Produk dari koepoe-koepoe adalah salah satu pelengkap bahan membuat kue yang selalu saya gunakan, diantaranya soda kue, baking powder, vanili dan pewarna.
Salah cemilan favorit anak-anak adalah kue lumpur, beberapa waktu lalu mencoba kue lumpur dengan varian jagung, resepnya sudah saya post di blog ini. Pilihan membuat kue lumpur jagung bukan tanpa alasan lho, tapi mengenalkan mereka pada beragam rasa dan mereka jadi tahu jika jagung tak sebatas untuk di masak dengan sayuran.
Kaka bantu ngaduk dan menambahkan vanili Koepoe-Koepoe |
Kue lumpur jagung |
Momen paling berkesan
Tapi dari semua kejadian yang paling
berkesan adalah saat Kaka keukeuh mengajak saya membuat rainbow cake, kejadiannya sudah agak lama dan karena kejadian ini saya jadi tertantang untuk bisa membuat kue, karena ternyata anak-anak lebih suka kue buatan mamanya walaupun tidak secantik kue-kue yang dipajang di toko. Sebagai pemula
saya belum berani membuat cake macam-macam apalagi dengan hiasan krim. Saya menolak
usulan Azka dan mengajaknya membeli. Tapi dia menolak.
“Kata mama gak boleh bilang gak
bisa, ga boleh bilang susah tapi harus coba dulu.” Komentar yang bikin saya
mati kutu hahaha. “Mama Kimi aja bisa bikin rainbow cake.”
Mama Kimi tetangga saya memang
pintar membuat beragam cake dan sudah sering menerima orderan kue ulang tahun. Dia
salah satu inspirasi saya untuk praktik-pratik kue. Dia pun tak segan berbagi
resep dan trik membuat kue.
Saya pikir keinginan Azka
mengajak rainbow cake hanya sesaat, jadi besoknya saya pura-pura lupa. Ternyata hampir tiap hari nagih janji, kapan
praktiknya. Jadilah dengan modal nekat saya membuatnya, praktik dengan setengah
adonan. Hasilnya jauh dari bagus, susunan lapisan perlapisannya jauh dari rapih (krim belepotan). Sebagai kue eksperimen saya tidak membeli banyak pewarna sebanyak 7 warna sesuai warna-warna pelangi tapi hanya beberapa. Azka pun protes bahkan hampir nangis. Tapi segera terhibur ketika saya mengabulkan permintaannya untuk menghiasnya. “Ma, aku yang menghiasnya ya,” permintaan itu di ulang-ulangnya dari mulai menyiapkan adonan.
Abinya anak-anak yang memiliki ide mengabadikan momen-momen seperti ini |
Azka antusias menghias sampai menolak saya bantu.
(bukan) rainbow cake ;p |
Dari beberapa kali coba praktik kue, beberapa gagal tapi sering juga berhasil, saya mulai ketagihan mencoba beragam resep, bukan hanya kue lho juga masakan, terlebih karena Abinya anak-anak sempat nyeletuk,"Sekali-kali masak yang beda dong, kan banyak tuh buku resep." Heuheu saya memang rajin beli buku masak saat sale di toko buku.
Tapi untuk kue masih sebatas kue-kue sederhana, untuk cake dengan hiasan krim belum bisa, pernah mencoba tapi kurang rapih.
Tapi untuk kue masih sebatas kue-kue sederhana, untuk cake dengan hiasan krim belum bisa, pernah mencoba tapi kurang rapih.
Selain buku resep, 'bumbu' untuk masak dan baking juga harus selalu tersedia di rumah. Untuk zat tambahan membuat kue saya selalu memakai merk Koepoe-Koepoe karena merk itu juga yang di pakai ibu, nenek dan tante saya.
bumbu dapur dan 'bumbu' baking |
Ternyata keberadaan brand Koepoe-Koepoe yang merupakan 100% karya Indonesia sudah berusia 7 dekade atau sekitar 70 tahun. Ehm, pantas saja nenek saya pun menggunakan merk ini. Seiring waktu produk Koepoe-Koepoe makin banyak variannya, bukan hanya zat tambahan untuk membuat kue seperti soda kue, baking powder, vanili dan beragam pewarna makanan yang tentunya aman, juga beragam rempah yang sudah dalam bentuk bubuk (merica, jinten dsb), bumbu masak siap pakai (salah satu yang pernah saya coba adalah nasi goreng) dan perisa pasta.
Banyaknya variasi produk Koepoe-Koepoe tentu memicu kreativitas banyak pecinta masak dan kuliner termasuk saya. Mencoba beragam masakan dan kue tanpa takut tak tersedia bahannya di pasaran.
Memasak adalah bentuk Curahatan Rasa sayang saya pada keluarga sekaligus mengajak mereka menJelajah Rasa terutama masakan khas Indonesia.
Banyaknya variasi produk Koepoe-Koepoe tentu memicu kreativitas banyak pecinta masak dan kuliner termasuk saya. Mencoba beragam masakan dan kue tanpa takut tak tersedia bahannya di pasaran.
Memasak adalah bentuk Curahatan Rasa sayang saya pada keluarga sekaligus mengajak mereka menJelajah Rasa terutama masakan khas Indonesia.
Kemauan memasak itu bagus dipupuk sejak kecil ya. Hebat Azka... Jangan kayak tante, pusing kalau disuruh masak hehehe
BalasHapusAzka seru seruan mainin tepung dan colak colek hehe
HapusWaah Azka hebat bantuin mama masak yaa...
BalasHapusayo mba nung , program anak perempuan biar ada yang bantuin masak hahah
Hapuswah keren sekali koki kecil Azka.. pasti kue bikinan Azka enak sekali yaaa :)
BalasHapusboleh trid kalau mau pesan kue lumpur heuheu
HapusAih asikk...ikut nyicip dongg :)
BalasHapusayo mak main ke ciputat
HapusWaahh kakak azka pinter bantuin ma2 masak... klo tante mah paling suka bantuin makannya aja :p
BalasHapussini bantu makan tante Muna :)
Hapusadek-adeknya masih kecil udah pinter masak kue, ciciiipppppppppppppppppppp
BalasHapusmamanya donk yang pinter hahahha
Hapushebat ya, sy baru bisa bikin bolu dan itu seringnya juga bantat :(
BalasHapuscoba lagi mer, jangan putus asa...semangat :D
Hapussenangnyaaaaa..... semoga sukses lombanya ya mba.. *_*
BalasHapusAamiin mba Prima
BalasHapuswaah memang jago dh mak rina mah..
BalasHapussaya mah nyerah klo bikin kueh apa lagi baking2-an deh.
kirim ke puri marisa ajah cake-nyaa
btw sukses ya contestnyaa
mak ophi jago motonya :)
HapusWuiiiih....seruuuuu...anak-anaknya rajin-rajin nih mbak :D
BalasHapussekalian main mba jadinya seru
Hapuskalau memasak sama anak-anak itu seru, ya. Biasanya mereka juga lebih lahap menyantapnya :)
BalasHapusiya dan itu tujuannya, biar anak-anak doyan makan haha
Hapusbisa bikin tambah semangat kalau masak-masak sama anak-anak ya mbak.
BalasHapussemangat dan rempong karena jadi lebih berantakan hahah
HapusWaw, rainbow cake menggiurkaan..
BalasHapusga secantik yang di pajang di toko tapi lumayan enak lah heheh
HapusSalaah satu yang membuat anak kreatif itu praktek masak :D, keren hihihi
BalasHapus